Meneropong Sebab dan Akibat Kebakaran di Ibukota
Oleh: Angelica
Klaras H*
Kebakaran. Tentu masyarakat manapun
merasa familiar dengan ulah si jago merah
yang satu ini. Kebakaran selalu merugikan para masyarakat dimanapun dan
merugikan apa saja. APA SAJA! Banyak hal yang merugikan dan tidak disadari oleh
masyarakat saat mengalami bencana yang satu ini. Begitupun halnya dengan pemicu-pemicu agar hal ini bisa
terjadi. Faktor faktor yang memicu aksi si
jago merah ini pun juga banyak yang kita tidak sadari saat melakukannya. Beberapa
contoh dari akibat akibatnya adalah seperti menggunakan telepon genggam saat
berada di pom bensin,
atau membuang puntung rokok sembarangan, dan sumber-sumber panas lainnya.
Sekarang, saya akan memperjelas sebab
dan akibat dari kebakaran. Penyebabnya? Oh tidak usah ditanya. SANGAT banyak
sampai sampai saya harus menggunakan capslock untuk memperjelas bayangan anda
tentang betapa banyaknya sebab dan akibat dari kebakaran. Arus pendek listrik
adalah salah satu dari sebabnya. Memasang cabang cabang stop kontak yang
terlalu banyak dapat menyebabkan terjadinya arus pedek listrik yang akan
berujung pada kebakaran dimanapun itu. Memasang cabang cabang aliran listrik
melalui sebuah stop kontak akan sangat panas, yang bilamana hal ini berlangsung
lama, kawat akan menjadi bara yang memicu si jago merah untuk beraksi. Contoh
sebab lainnya adalah penyalahgunaan kompor yang berakhir meledak, membakar
sampah disekitar rumah atau di pinggir hutan yang setelah itu ditinggal begitu
saja, atau membakar sampah di musim kemarau, penggunaan las listrik jika tidak
melihat kondisi dan situasi lingkungan sekitar penjual bensin eceran, dan masih
banyaaak lagi.
Sedangkan akibat
dari kebakaran itu sendiri adalah banyaknya kehilangan yang dirasakan oleh
korban /LOH?/ Kehilangan nyawa kita maupun nyawa anggota keluarga, kehilangan
harta seperti harta kekayaan, tempat tinggal, lalu kehilangan surat surat berharga
dan juga pekerjaan (sementara doang kok jangan sedih), padamnya penerangan
listrik yang mengakibatkan putusnya hubungan komunikasi dan masih banyak lagi
seperti di bidang ekonomi yang telah saya sampaikan di awal artikel ini.
Akhir
kata, (AKHIRNYAA) saya beranggapan dan bermaksud untuk memberi pesan pada teman
seperjuangan saya, saudara saudari, bapak dan ibu guru, om, tante, kakak, adik,
kakek, nenek, bapak dan ibu RT maupun RW, serta tetangga tetangga saya yang
saya hormati, yang saya kasihi, dan yang saya sayangi, seperti yang dipesankan
oleh oom Yuyud (ayah dari Protasius), bertanggung jawablah atas apa yang telah
kalian perbuat. Kurangi, hindari, dan bantu cegah terjadinya kebakaran di
Jakarta, di Indonesia. Untuk Jakarta, untuk Indonesia!
*) Penulis adalah siswa
kelas IX Sassafras 2015 SMP Global Mandiri Jakarta
Komentar
Posting Komentar