Term 1: Local Culture Material for Y-8 OAK
First Mayor of Jakarta,
Raden Suwiryo
Raden Suwiryo lahir di Wonogiri, pada tanggal 17 Februari
1903 dan ia meninggal di Jakarta, 27 Agustus 1967.
Education and Career
Suwiryo menamatkan AMS dan kuliah di Rechtshogeschool namun tidak
tamat. Suwiryo sempat bekerja sebentar di Centraal Kantoor voor de Statistik. Kemudia
ia bergiat di bidang partikelir, menjadi guru Perguruan Rakyat, kemudian
memimpin majalah Kemudi. Menjadi pegawai pusat Bowkas "Beringin"
sebuah kantor asuransi. Pernah juga menjadi pengusaha obat diCepu. Di masa mudanya Suwiryo aktif dalam
perhimpunan pemuda Jong Java dan kemudian PNI. Setelah PNI bubar
tahun 1931, Suwiryo turut mendirikan Partindo. Pada zaman kependudukan Jepang,
Suwiryo aktif di Jawa Hokokai dan Putera.
Process to be Mayor of Jakarta
Proses Suwiryo menjabat sebagai wali kota dimulai pada Juli 1945 pada
masa pendudukan Jepang. Kala itu dia menjabat sebagai wakil wali kota pertama
Jakarta, sedangkan yang menjadi wali kota seorang pembesar Jepang (Tokubetsyu
Sityo) dan wakil wali kota kedua adalah Baginda Dahlan Abdullah. Dengan kapasitasnya sebagai wakil wali kota,
secara diam-diam Suwiryo melakukan nasionalisasi pemerintahan dan kekuasaan
kota.
Pada 10 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu setelah bom atom
dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki. Berita takluknya Jepang ini sengaja
ditutup-tutupi. Tapi Suwiryo, dengan berani menanggung segala akibat
menyampaikan kekalahan Jepang ini pada masyarakat Jakarta dalam suatu
pertemuan. Hingga demam kemerdekaan melanda Ibu Kota, termasuk meminta Bung
Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Perpindahan kekuasaan dari Jepang dilakukan
tanggal 19 September 1945 dan Suwiryo ditunjuk jadi Walikota
Jakarta tanggal 23 September 1945
Role in Proclamation of
Independence
Ketika kedua pemimpin bangsa ini memproklamirkan kemerdekaan,
Suwiryo-lah salah seorang yang bertanggungjawab atas terselenggaranya
proklamasi di kediaman Bung Karno. Semula akan diselenggarakan di Lapangan
Ikada (kini Monas) tapi karena balatentara Jepang masih gentayangan dengan
senjata lengkap, dipilih di kediaman Bung Karno.
Arrested by NICA
Ketika pasukan Sekutu mendarat yang didomplengi oleh pasukan NICA (Nederlands
Indies Civil Administration), pada awal 1946, Presiden Sukarno dan Wakil
Presiden, Hatta hijrah ke Yogyakarta. Suwiryo yang tetap berada di Jakarta
menginstruksikan kepada semua pegawai pamongpraja agar tetap tinggal di tempat
menyelesaikan tugas seperti biasa. Pada 21 Juli 1947 saat Belanda melancarkan
aksi militernya, Suwiryo diculik oleh pasukan NICA di kediamannya di kawasan
Menteng pada pukul 24.00 WIB. Selama lima bulan dia disekap di daerah Jl Gajah
Mada, dan kemudian (Nopember 1947) diterbangkan ke Semarang untuk kemudian ke
Yogyakarta.
Struggle in Yogyakarta after
Independence
Di kota perjuangan, wali kota pertama Jakarta ini disambut
besar-besaran oleh Panglima Besar Sudirman yang datang ke stasion Tugu. Di sana
Suwiryo ditempatkan di Kementrian Dalam Negeri RI sebagai pimpinan Biro
Urusan Daerah Pendudukan (1947-1949). Pada September 1949, Suwiryo kembali
ke Jakarta sebagai wakil Pemerintah RI pada Republik Indonesia Serikat
(RIS).
Struggle in Jakarta after
Independence
Pada 17 Februari 1950 Presiden RIS, Sukarno
mengangkatnya kembali sebagai Walikota Jakarta Raya. Pada 2
Mei 1951, Suwiryo diangkat jadi Wakil PM dalam Kabinet
Sukiman-Suwirjo (April 1951 - April 1952). Jabatan wali kota diganti oleh
Syamsurizal (Masyumi). Setelah berhenti menjadi Wakil PM, kemudian Suwiryo
diperbantukan beberapa saat di Kementrian Dalam Negri. Setelah itu
Suwiryo menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Umum merangkap Presiden
Komisaris Bank Industri Negara (BIN) yang kemudian dikenal
dengan Bapindo. Suwiryo meninggalkan dunia perbankan setelah terpilih menjadi
Ketua Umum PNI. Lepas dari kegiatan partai, Suwiryo menjadi anggota
MPRS dan kemudian menjadi anggota DPA.
R.I.P
Enam tahun terakhir masa hayatnya, Suwiryo berjuang melawan penyakit
yang tidak dapat dilawannya, akhirnya beliau meninggal pada 27
Agustus 1967 dan dimakamkan di Taman makam Pahlawan Kalibata.
Komentar
Posting Komentar