Menulislah, Karena Kalian Manusia Sejarah
Ide untuk menulis tema tentang menulis sebenarnmya sudah
sangat lama timbul di otak. Namun karena banyaknya godaan untuk apatis terhadap
kegiatan tulis menulis, akhirnya Saya koma dari dunia kepenulisan. Ada ungkapan
menarik dari kakak kelas Saya sewaktu bersekolah di tingkat menengah atas dulu.
Ungkapan tersebut adalah “Menulislah, karena kita adalah manusia sejarah!” mungkin
ungkapan ini adalah ungkapan klise jika di gemborkan kepada sahabat seperguruan
Saya dahulu. Namun, Saya hanya ingin membangkitkan kembali semangat yang ada
dalam ucapan ini.
Adakah kalian tahu perbedaan antara manusia sejarah dengan
pra-sejarah? Seperti yang diungkapkan dalam buku Colin Renvew yang berjudul Prehistory The Making Of The Human Mind. Pengertian zaman
pra-sejarah adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa disaat
catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Sementara zaman sejarah adalah
zaman dimana sudah ada catatan atau tulisan. Jadi, dapat diambil kesimpulan
bahwa batas antara zaman pra-sejarah dengan zaman sejarah adalah ketika mulai
adanya tulisan. Dengan kata lain, manusia yang hidup di zaman pra-sejarah
adalah mereka yang belum mengenal tulisan atau belum bisa menulis.
Maksud menulis disini bukanlah
suatu hal yang muluk-muluk seperti membuat mahakarya berupa karya tulis ataupun
jurnal. Menulis disini adalah mulai untuk membuat karya kecil-kecilan seperti
membuat catatan harian, mengkritisi akan sesuatu yang terjadi disekitar kita,
dan juga menulis sebuah pendapat akan permasalahan yang terjadi.
Menulis merupakan pekerjaan yang
agung karena dengan tulisan bisa memberikan pengetahuan dan petunjuk bagi
pembaca. Selain itu, menulis juga bisa membuat usia manusia menjadi abadi
seperti apa yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer.
Kembali kepada topik tentang manusia pra-sejarah dan
sejarah. Pilihan untuk menjadi manusia pra-sejarah yang tak mengenal tulisan dan
manusia sejarah yang bisa menulis ada di tangan kalian. Karena hidup adalah
pilihan.
Komentar
Posting Komentar