Mantra Kedua Puluh Empat Bagi Penulis Pemula, Menulis Biografi
Judul : Mantra Kedua Puluh Empat Bagi Penulis Pemula, Menulis Biografi
Resume Ke : 24
Gelombang : 28
Tanggal : 3 Maret 2023
Tema : Menulis Biografi
Narasumber : Lely Suryani, S.Pd., SD.
Moderator : Muliadi, M.Pd.
Di sebuah kafe kecil yang terletak di atas
bukit dengan pemandangan gunung Gede Pangrango dan lekukan sungai yang membelah
sawah-sawah yang mulai menghijau, seorang guru sedang membuka
laptopnya untuk menulis biografi. Ia adalah Damar Jagad, dengan setelan baju
casual berwarna putih ia tampak serius mengetik sambil menyeduh kopi. Namun,
tatapan matanya pada laptop hanyalah tatapan kosong karena ia bingung untuk
memulai dari mana tulisannya. Dia mencoba memulai sebuah paragraf, tetapi kata-kata sepertinya tidak
ingin keluar dari pikirannya.
Sambil menghela nafas dalam-dalam, ia mengangkat kepala dan
melihat sekeliling. Kafe itu cukup ramai dengan pengunjung, meskipun tidak
terlalu ramai. Sebagian besar orang sedang makan atau minum, tetapi beberapa di
antaranya terlihat sedang membaca atau menulis. Melihat itu, Damar kembali mengalihkan pandangannya ke laptop dan mencoba untuk memulai lagi.
Beberapa menit kemudian, seorang wanita muda masuk ke kafe.
Ia berjalan dengan langkah yang cepat dan meletakkan tasnya di meja sebelah
guru itu. Kemudian, ia duduk dan tersenyum ke arahnya.
"Pak Damar, apa kabar?" tanya wanita itu.
"Bu Lely, selamat siang. Bagaimana kabarmu?" tanya Damar sambil tersenyum.
"Baik-baik saja. Kamu sedang menulis biografi
seseorang?" tanya Bu Lely, menunjuk ke arah buku-buku
biografi di meja Damar.
"Iya, itu benar. Namun, saya merasa kesulitan untuk
memulainya," kata Damar, menggelengkan kepalanya.
"Jangan khawatir, aku bisa membantumu," kata Bu
Lely sambil tersenyum.
"Gimana caranya?" tanya Damar, menarik nafas dalam-dalam.
"Bagaimana jika kita mulai dengan menanyakan beberapa
pertanyaan tentang cara penulisan biografi? Mungkin itu bisa membantumu untuk
mengenalnya lebih dalam," saran Bu Lely.
Damar mengangguk setuju dan mulai
bertanya-tanya tentang cara menulis biografi dan diskusi
tentang biografi orang yang mau ditulis tersebut. Bu Lely pun dengan sabar menjelaskan
tentang cara menulis biografi.
“Pada
dasarnya teks biografi adalah jenis teks yang menceritakan kehidupan seseorang
dari awal hingga akhir hayatnya. Teks ini berisi tentang informasi mengenai
latar belakang, pendidikan, karir, pencapaian, dan peran penting yang dimainkan
dalam kehidupan seseorang. Membuat teks biografi tidaklah sulit. Ada beberapa
hal yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis. Pertama adalah riset dan
pengumpulan informasi. Sebelum menulis teks biografi, pastikan bahwa kamu sudah
melakukan riset dan pengumpulan informasi mengenai kehidupan orang yang akan
ditulis. Sumber informasi bisa berupa buku, artikel, wawancara, atau dokumen.
Kedua, menentukan fokus teks. Fokus teks harus jelas, misalnya kehidupan
seorang tokoh terkenal atau seseorang yang berpengaruh dalam sejarah. Ketiga, menentukan
struktur teks. Struktur teks biografi bisa dibuat berdasarkan urutan waktu atau
kronologis, atau bisa juga disusun berdasarkan tema. Keempat adalah menentukan
gaya penulisan. Gaya penulisan teks biografi harus sesuai dengan karakteristik
tokoh yang akan ditulis. Misalnya, jika tokoh yang akan ditulis adalah seorang
penulis, maka gaya penulisannya harus sesuai dengan gaya penulisan tokoh
tersebut,” ucap Bu Lely yang merupakan seorang guru dan juga penulis
menjelaskan kepada Damar.
“Setelah
melakukan persiapan dalam penulisan teks biografi, selanjutnya bagaimana
langkah-langkah untuk mengeksekusi teks biografi, Bu?” tanya Damar.
“Setelah tahap
persiapan, maka langkah-langkah berikutnya adalah eksekusi pembuatan teks
biografi. Pertama, kita bisa mulai dengan pengenalan. Awali teks dengan
memberikan pengenalan mengenai tokoh yang akan ditulis. Tuliskan latar
belakang, tempat lahir, dan keluarga tokoh. Kemudian, ceritakan kehidupan tokoh.
Ceritakan perjalanan hidup tokoh secara kronologis atau berdasarkan tema.
Jangan lupa sertakan pencapaian dan peran penting yang dimainkan oleh tokoh.
Selanjutnya, tutup dengan kesimpulan. Berikan kesimpulan mengenai kehidupan
tokoh. Jangan lupa sertakan pendapat atau opini penulis mengenai tokoh yang
ditulis,” jawab Bu Lely sambil memakan hidangan kentang goreng yang telah
dipesannya.
“Oh iya, Bu
Lely. Apakah ada perbedaan antara menulis biografi dan autobiografi,” tanya
Damar sambil tersenyum karena sudah lumayan paham untuk menulis biografi.
“Tentunya
ada, autobiografi adalah jenis teks yang menceritakan kisah hidup seseorang
dari sudut pandang dirinya sendiri. Teks ini berisi tentang pengalaman hidup,
perjalanan karir, dan peristiwa penting yang dialami oleh si penulis,” jawab bu
Lely sambil tersenyum sehingga kelihatan lesung pipinya.
“Nah, untuk
langkah-langkah pembuatan auto biografi, kira-kira bagaimana bu?” tanya Damar.
Bu Lely pun
dengan senang hati menjelaskan pada damar. Bahwasannya untuk membuat
autobiografi, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
·
Lakukan riset dan persiapan: Mulailah
dengan membuat daftar peristiwa penting dalam hidup Anda, tempat-tempat yang Anda
kunjungi, orang-orang yang Anda temui, dan pengalaman-pengalaman lain yang
mungkin Anda ingin masukkan dalam autobiografi Anda. Lakukan riset tentang masa
lalu Anda, termasuk sejarah keluarga, lingkungan sosial, dan kebudayaan saat
itu.
·
Tentukan gaya dan fokus: Setelah Anda
mengetahui gambaran besar dari hidup Anda, tentukan gaya dan fokus untuk
autobiografi Anda. Anda dapat memilih untuk menulis dalam gaya naratif atau
reflektif, dan memilih fokus seperti karier, keluarga, atau perjalanan.
·
Buat kerangka cerita: Buat kerangka
cerita untuk autobiografi Anda dengan memilih peristiwa penting dan
menempatkannya dalam urutan kronologis atau non-kronologis.
·
Tulis draf pertama: Mulailah menulis
draf pertama dari autobiografi Anda berdasarkan kerangka cerita yang sudah
dibuat. Jangan khawatir tentang detail atau kesalahan, hanya tulis dengan
lancar.
·
Edit dan revisi: Setelah
menyelesaikan draf pertama, edit dan revisi autobiografi Anda dengan
memperbaiki kesalahan, menambahkan detail dan pengalaman baru, dan memperbaiki
struktur dan narasi.
·
Beri judul dan bagikan: Setelah
menyelesaikan revisi terakhir, berikan judul untuk autobiografi Anda. Jika
ingin dibagikan dengan orang lain, pertimbangkan untuk mencetak atau
menerbitkan secara online untuk dapat dibaca oleh publik.
·
Ingatlah bahwa menulis autobiografi
dapat memakan waktu, dan dapat melibatkan emosi yang kuat. Oleh karena itu,
pastikan untuk meluangkan waktu yang cukup dan mempersiapkan diri secara
emosional untuk menulis autobiografi yang baik dan berarti.
Beberapa menit kemudian, Pak Damar menulis dengan lancar dan
terus-menerus. Dia terus menulis selama beberapa jam, hanya terputus oleh waktu
istirahat atau ketika mereka memesan minuman.
"Sudah selesai?" tanya Bu Lely ketika Damar menutup laptopnya dan menghela nafas lega.
"Sudah selesai. Terima kasih banyak atas
bantuanmu," kata Damar, tersenyum.
"Sama-sama, Pak Damar!" jawab Bu Lely sambil tersenyum. "Kapan kamu
akan mempublikasikan biografi ini?"
"Saya belum tahu. Sepertinya
Saya masih harus
mengecek dan merevisinya beberapa kali lagi," kata Damar.
"Jangan lupa untuk memberitahuku kapan kamu
mempublikasikannya. Aku ingin membacanya," kata Bu Lely sambil tersenyum.
"Tentu saja, aku akan memberitahumu," kata Damar.
Sambil menyeruput kopi di cafe, Damar
membereskan laptopnya
dengan penuh kebanggaan. Damar telah menyelesaikan sebuah tulisan biografi tentang
tokoh terkenal di kotanya.
"Kita sudah melakukan pekerjaan yang baik," kata Damar, tersenyum. "Saya sangat senang
bisa berdiskusi dengan Anda.”
"Saya juga merasa demikian," sahut Bu
Lely dengan hangat. "Sudah
semestinya bagi manusia untuk
saling melengkapi satu
sama lain.”
Mereka mengangkat cangkir kopi mereka dan menyentuhkan kedua
cangkir tersebut dengan lembut, merayakan keberhasilan mereka. "Untuk
diskusi hangat tantang biografi," kata guru laki-laki itu. "Dan siapa tahu, mungkin tulisan ini akan membawa perubahan positif bagi
orang-orang di masa depan."
Komentar
Posting Komentar