Mantra Keenam Bagi Penulis Pemula, Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Judul : Mantra Keenam Bagi Penulis Pemula, Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Resume
Ke : 6
Gelombang :
28
Tanggal :
20 Januari 2023
Tema :
Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Narasumber :
Prof. Richardus Eko Indrajit
Moderator :
Aam Nurhasanah, S.Pd.
Damar
Jagad biasanya mengantuk ketika mendengarkan khutbah Jum’at yang dibaca monoton
oleh khatib. Namun, khatib Jum’at kali ini berbeda. Beliau tidak menggunakan
teks, melainkan memberikan tausiah secara langsung. Sehingga rasa kantuk
sekatika langsung hilang karena tema yang dibawakan sangat menarik.
“Jama’ah
Jumat Rahimakumullah. Salah satu amalan yang mengalir setelah kita meninggal
selain memiliki anak sholeh dan amal jariyah adalah ilmu yang bermanfaat. Oleh
karena itu, ilmu itu harus diamalkan agar bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat itu
bisa jadi ilmu yang diajarkan guru dan memberikan manfaat bagi murid-muridnya
maupun ilmu yang ditulis di dalam buku dan bisa memberikan manfaat bagi
pembacanya” ucap khatib memberikan khutbah Jum’at
Seketika
setelah pulang jum’atan dan sampai di ruang guru sekolah dasar, Damar teringat
akan pesan khatib agar bisa mengamalkan ilmunya. Ia berpikir, bahwa profesinya
sebagai guru haruslah memberikan kontribusi bagi murid-muridnya, lebih-lebih ia
bisa menuliskan buku agar bisa memberikan manfaat yang luas.
“Damar,
siang-siang jangan bengong! Awas nanti kesurupan!” ucap Bu Aam bercanda pada
Damar.
“
Apaan sih, Bu Aam? Saya ini sedang mengingat-ingat pesan khatib Jumat agar bisa
mengamalkan ilmu yang bermanfaat.” jawab Damar membela diri.
“Kalau
kamu mau mengamalkan ilmu yang bermanfaat, mending sekarang ambil laptop terus tuliskan
segala pengalaman maupun ilmu yang ada. Nanti kan bisa terkumul tulisannya jadi
buku seperti buku punya saya nih, Parenting 4.0: Mengenali Pribadi dan Potensi
Anak Generasi Multiple Intelligences” ucap Bu Aam sambil memperlihatkan bukunya
ke Pak Damar.
“Lah,
saya baru tahu Bu Aam sudah menerbitkan buku.” ucap damar keheranan.
“Awalnya
saya juga heran dan ragu bisa menerbitkan buku atau tidak. Tetapi setelah
mengikuti tantangan yang diselenggerakan Prof. Richardus Eko Indrajit, alhamdulilah
dengan bimbingan beliau dan semangat saya untuk menulis. Akhirnya buku saya
bisa diterbitkan oleh Penerbit Andi.” Jawab Bu Aam.
“Memangnya
Prof. Richardus Eko Indrajit itu siapa
bu?” tanya Damar penasaran.
“Beliau
adalah seorang penulis buku yang sudah menerbitkan 121 buku mayor, kurang lebih
623 artikel dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Kalau Pak Damar mau tau
lebih lengkap bisa browsing di wikipedia kemudian ketik nama beliau!” ucap Bu Aam
sambil tersenyum sehingga kelihatan lesung pipinya.
Damar
pun membuka gawainya dan terkejut melihat portofilio Prof. Richardus Eko
Indrajit atau yang dikenal sebagai Prof. Ekoji.
“Keren
sekali portofilio Prof. Ekoji, Bu! Kalau boleh tahu, bagaimana Prof. Ekoji
memulai proses kepenulisannya, Bu?” tanya Damar.
“Beliau
memulai senang menulis sejak Sekolah Dasar. Namun tulisan pertamanya baru
diterbitkan di majalah ketika menginjak SMP. Alasan beliau senang menulis adalah
karena ingin membagi ide, pemikiran, gagasan,
dan cerita kepada orang lain. Nah karena hal itulah, lama kelamaan beliau
ketagihan menulis.” jawab Bu Aam.
“Kira-kira,
buku pertama Prof. Ekoji tentang apa, Bu?” tanya Damar penasaran.
“
Buku pertama Prof. Ekoji terbit tahun 2000 yang isinya adalah bunga rampai di
mana setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan satu
topik yang sedang menjadi trend saat itu.” ucap Bu Aam menjelaskan sepenuh hati.
“
Kalau motivasi Prof. Ekoji dalam menulis itu apa sih, Bu?” tanya Damar.
“
Berdasarkan pantauan saya dari youtube beliau, motivasi menulisnya adalah
karena banyaknya SMS yang masuk ke nomor gawai beliau yang mengucapkan terima
kasih atas buku yang dibuat. Hal itu, membuat Prof. Ekoji merasa hidupnya
berguna bagi orang lain. Oleh karena itu, sangat penting menulis nomor gawai di
setiap buku yang ditulis.” jawab Bu Aam.
“Apa
saya bisa ikut tantangan Prof. Ekoji dalam membuat buku yang diterbitkan
penerbit mayor, Bu?” tanya Damar.
“ Sangat
bisa. Pertama, kamu harus memantapkan niat untuk menjadi penulis. Kemudian ikut
komunitas belajar menulis nusantara (KBMN). Nanti di salah satu materinya, ada
Prof. Ekoji yang mengisi materi. Nah, setelah itu Pak Damar bisa ikut group
komunitas dibawah bimbingan beliau untuk menerima tantangan menulis buku. Biasanya,
beliau akan membagi judul untuk peserta seperti judul Community Based Learning,
Classroom Design and Management, dan The 21st Century Learning Skill”
jawab Bu Aam dengan penuh semangat.
“
Tapi, saya masih kurang PD menerima tantangan ini sepertinya, Bu! ucap Damar.
“
Tidak perlu takut, Prof. Ekoji akan senang untuk mengajak rekan-rekan penulis
pemula untuk berjalan bersama, bukan sekedar berdiskusi. Beliau akan lebih
senang kalau para penulis pemula ini langsung EKSEKUSI tulisan baru berdiskusi
jika ada hambatan.” jawab Bu Aam.
“ Memang
keren Prof. Ekoji, beliau sepertinya penganut konsep BELAJAR KETIKA BERKARYA,
bukan BELAJAR DULU BARU BERKARYA” ucap Damar sambil tersenyum.
“ Nah,
betul itu, Pak Damar!” balas Bu Aam yang juga ikut tersenyum.
Damar
pun segera mengambil laptopnya, lalu ia membuka channel youtube Prof. Ekoji untuk
menyelami materi kepenulisan agar bisa menerbitkan buku di penerbit mayor. Sesekali
ia, bertanya ke Bu Aam jika ada hal yang tidak diketahuinya. Ia pun bersyukur
memiliki rekan guru yang sangat mendukung dirinya untuk menjadi penulis hebat.
Wow!
BalasHapus