Mantra Keduabelas Bagi Penulis Pemula, Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Judul : Mantra Keduabelas Bagi Penulis Pemula, Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Resume Ke : 12
Gelombang : 28
Tanggal : 3 Februari 2023
Tema : Proofreading Sebelum
Menerbitkan Tulisan
Narasumber : Susanto, S.Pd.
Moderator : Helwiyah, S.Pd., M.M.
Bu Helwiyah, guru Bahasa Indonesia, sedang mengajarkan materi wawancara di
kelas XII IPA 1. Ia pun memberi tugas pada siswanya untuk melakukan wawancara
pada guru-guru yang ada di MA Bustanul Ulum. Zidan, yang merupakan pimpinan
redaksi majalah Metamorfosa di sekolah sangat tertarik untuk melakukan
wawancara dengan guru bahasa Inggris, yaitu Bapak Susanto. Bukan tanpa alasan
Zidan memilih beliau. Sepak terjang pak Susanto dalam dunia kepenulisan telah
terkenal luas di sekolah. Selain suka menulis buku, beliau juga suka bertindak
sebagai editor dan proofreading dalam penerbitan buku.
Zidan bersama dengan kedua kawannya, yaitu Firdaus dan
Tamam berencana mewawancarai Pak Susanto selepas solat Asar di kediaman beliau.
Sebelum melakukan wawancara mereka telah menyiapkan beberapa pertanyaan tentang
sepak terjang Pak Susanto dalam dunia kepenulisan.
Dan waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, ketiga siswa
ini berkesempatan untuk mewawancarai Pak Susanto. Mereka pun silih berganti
bertanya kepada Pak Susanto yang mengajar bahasa Inggris. Mulai dari pertanyaan
yang sepele sampai pertanyaan berat mereka sampaikan. Pak Susanto dengan semangat
menjawab pertanyaan siswa-siswanya. Sampai akhirnya sesi wawancara selesai. Pak
susanto berpesan kepada anak-anak untuk memberikan tulisan hasil wawancara
kepada beliau terlebih dahulu sebelum dikumpulkan kepada Bu Helwiyah.
Esok hari telah tiba, Zidan dan kawan-kawannya bertemu
dengan pak Susanto untuk menyerahkan hasil wawancaranya. Setelah mengecek, Pak Susanto
terkejut karena penggunaan bahasa yang dituliskan oleh Zidan dan teman-temannya
masih belum tepat.
“ Maaf Pak, jika ada beberapa kesalahan dalam
penulisannya.” Ucap Zidan dengan raut muka sedihnya.
“Tidak apa-apa, toh tulisan ini belum dikumpulkan
kepada Bu Helwiyah. Apa yang bapak lakukan terhadap tulisan kalian ini disebut proofreading
atau bahasa mudahnya adalah mengoreksi, yaitu membaca ulang sebuah
tulisan untuk mengetahui kesalahan sebelum tulisan itu dikumpulkan atau
diterbitkan. Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan saat kita
menulis.” Ujar Pak Susanto.
“Terimakasih atas pengecekan tulisan kami, Pak! Kami
jadi tahu ada kesalahan penulisan dalam teks wawancara yang kami buat. Kalau
boleh tahu, sebenarnya kapan sih kita harus melakukan proofreading, Pak?”
tanya Zidan.
“Proofreading dilakukan setelah kita selesai
menulis. Ingat, jangan sekali-kali melakukan proofreading ketika tuilisan belum
selesai atau belum jadi hingga paragraf terakhir!” pinta Pak Susanto dengan
tegas.
Zidan yang merasa terburu-buru dalam menulis tanpa
melakukan proofreading baru sadar ternyata kegiatan proofreading sangat
penting. Ia pun menanyakan langkah-langkah dalam melakukan proofreading.
“Adakah langkah-langkah dalam melakukan proofreading,
Pak?” tanya Zidan penuh semangat.
“Ada empat langkah dalam melakukan proofreading,
Zidan! Langkah pertama adalah merevisi draf awal teks dengan membuat perubahan
signifikan pada konten yang kurang tepat dengan cara memindahkan, menambahkan,
atau menghapus seluruh bagian. Kemudian, langkah kedua merevisi penggunaan
bahasa mulai dari pilihan kata, frasa, kalimat, sampai susunan paragraf untuk
meningkatkan aliran teks. Lalu, langkah ketiga memoles kalimat untuk memastikan
tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya, serta memperbaiki
kalimat-kalimat yang masih ambigu. Selanjutnya, langkah keempat adalah
memeriksa ejaan agar sesuai dengan EYD atau ejaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.” Jawab Pak Susanto dengan sabar menjelaskan pada Zidan.
“ Kira-kira, selain langkah-langkah di atas. Adakah langkah
mudah dalam melakukan poorfreading, Pak?” tanya Zidan penasaran.
“Langkah mudahnya adalah dengan mengendapkan tulisan
selama beberapa waktu, setelah itu mintalah teman untuk membaca tulisan kita.
Kemudian, kita juga bisa meminta bantuan proofreader jika tulisan kita
ingin diterbitkan menjadi buku. Selanjutnya, yang terakhir kita bisa
menggunakan aplikasi editing tools” jawab Pak Susanto.
Firdaus merasa tertarik untuk bertanya karena dari
tadi hanya mendengarkan penjelasan Pak Susanto pada teman-temannya.
“Bagaimanakah tips yang baik dalam melakukan proofreading,
pak?” tanya Firdaus
“Tips melakukan proofreading bisa dilakukan dengan
memperhatikan detail tulisan. Proofreading
adalah jenis membaca yang berbeda. Anda harus membaca setiap huruf, setiap
tanda baca, dan setiap spasi. Kemudian, bacalah dengan lantang tulisan yang
dibuat karena mendengar kata-kata akan membantu Anda mendengar kesalahan yang
tidak dilihat mata Anda. Lalu, bacalah perlahan tulisan itu karena tulisan nonfiksi yang padat dan
bersifat teknis, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengoreksi daripada
yang lain. Terakhir, beristirahat dan berbaik hati pada diri sendiri. Proofreading
membutuhkan fokus yang intens, dan sulit untuk mempertahankan fokus dalam
jangka waktu yang lama.”
Tidak ingin kehilangan kesempatan bertanya, Tamam pun
bertanya pada Pak Susanto.
“Apakah penulis penulis dulu itu memakai proofreading
dalam membuat tulisanya, Pak?”
“Jangan dikira penulis-penulis dahulu tidak melakukan
proofreading. Naskah proklamasi juga ada coretannya, tanda dilakukan uji baca
atau yang disebut dengan proofreading.” Jawab Pak Susanto dengan
tersenyum.
“Wah, mantap sekali jawabannya, Pak!’ ucap Tamam sambil
tersenyum.
“Bapak ada pantun nih buat kalian semua agar semangat melakukan
proofreading.” Ucap Pak Susanto.
Berbaris-baris dahulu,
memanjat dinding kemudian,
nulis-nulis saja dahulu,
lakukan proofreading belakangan.
Zidan, Firdaus, dan Tamam sekarang mulai mengerti
betapa pentingnya proofreading dalam menulis sesuatu. Mereka pun tidak mau
terburu-buru lagi dalam menulis sesuatu. Karena kesalahan dalam penulisan perlu
diminimalisir, dan cara meminimalisirnya adalah dengan melakukan proofreading.
Keren pak tolong buatin cerpen di marahi belum mengumpulkan resum karena menunda nuda
BalasHapus